Senin, 05 Januari 2009

maaf tmn2, telat kasih rating star...
buat selanjutnya ksh comment & ratingnya disini y, mksh...


Selasa, 30 Desember 2008

Teknologi Informasi di Tahun 2030

Perubahan yang tidak akan berubah adalah perubahan itu sendiri. Demkian pula dengan bidang teknologi informasi. Sekitar 20 tahun yang lalu untuk menyampaikan pesan penting, orang harus pergi ke kantor pos untuk mengirim telegram. Namun saat ini dengan adanya kemajuan teknologi terutama teknologi informasi maka orang dengan mudah dan nyaman dapat menyampaikan pesan kepada orang lain dengan sangat cepat melalui layanan telepon genggam yakni sms. Kita dapat mengirim pesan dengan biaya yang relatif murah sehingga biaya yang dikeluarkan jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan mengirim pesan melalui telegram.

Gambaran lainnya adalah 20 tahun yang lalu seorang wartawan dalam membuat berita masih menggunakan mesin ketik. Namun saat ini para wartawan dalam membuat berita telah menggunakan komputer bahkan sebagian besar diantaranya telah menggunakan laptop yang lebih mudah dibawa kemana-mana. Pada era ini, mesin ketik jarang digunakan lagi di perkantoran atau perusahaan karena hampir seluruh perkantoran atau perusahaan telah menggunakan komputer. Saat ini pula, apabila seorang wartawan harus mengirimkan berita penting melalui TKP kepada redaksi dapat melalui layanan email. Sehingga dengan menggunakan email, berita yang dikirim dapat cepat sampai kepada redaksi.

Dari gambaran-gambaran di atas yang mana membandingkan teknologi informasi yang ada pada 20 tahun yang lalu dan teknologi informasi masa kini, maka kita semua dapat mengetahui bahwa teknologi informasi mengalami perubahan yang sangat signifikan. Lalu bagaimana dengan perubahan teknologi informasi untuk 22 tahun ke depan atau tepatnya pada tahun 2030? Dengan adanya gambaran teknologi informasi yang ada pada kurang lebih 20 tahun yang lalu dengan teknologi informasi masa kini, maka di sini saya mencoba meramalkan teknologi informasi yang ada untuk 22 tahun ke depan.

Pada tahun 2030 kita tidak akan terkejut lagi saat melihat mobil-mobil akan berjalan sendiri tanpa pengemudi di jalanan. Mobil yang berjalan sendiri tanpa seorang pengemudi tersebut antara lain memerlukan teknologi pengendali jelajah berbasis radar, sensor gerakan, alat untuk memperingatkan adanya perubahan lajur, alat elektronik sebagai pengendali stabilitas, juga peta sistem digital berbasis satelit. Mobil-mobil tersebut secara otomatis dapat memperbaiki pengalaman berkendara sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas serta dapat mencegah terjadinya kemacetan karena dapat berjalan saling merapat sehingga pemanfaatan ruang kosong di jalan semakin maksimal. Lalu pada saat mobil-mobil tanpa pengemudi tersebut berjalan di jalanan bersama mobil-mobil tanpa pengemudi lainnya bagaimana mobil-mobil tersebut dapat saling berinteraksi? Apakah mobil-mobil tersebut tidak saling bertabrakan satu sama lain? Jawabannya adalah tidak, karena mobil-mobil tersebut telah dilengkapi dengan chip computer serta sebuah antena untuk saling menghubungkan mobil-mobil otomatis tersebut. Selain itu juga dilengkapi dengan alat penentuan posisi via GPS (Global Positioning System) sebagai sumber data. Dengan GPS ini kita dapat mengetahui posisi dimanapun kita berada di permukaan bumi ini, yang dipresentasikan dalam bujur dan lintang. Tidak hanya itu GPS ini juga dapat digunakan untuk keperluan mengenali tempat atau posisi yang akan dipantau posisinya. Mobil-mobil otomatis ini akan menawarkan opsi operasi secara otomatis sekaligus manual. Dan mobil-mobil otomatis tersebut pada tahun 2030 akan beradu kecepatan dengan mobil-mobil biasa di jalan tol. Mobil-mobil otomatis tanpa pengemudi ini akan sangat membantu orang-orang yang tidak dapat mengendarai mobil seperti para penyandang cacat. Namun terdapat juga sisi negatif dari mobil otomatis ini yakni apabila terjadi eror pada mobil dan pada saat itu manusia tidak siap mengambil alih mobil. Walaupun pada mobil telah dilengkapi sistem pemindah alihan.

Selain itu di tahun 2030 nanti akan terdapat adanya sistem database terpusat. Data-data seseorang dapat kita akses hanya dengan memasukkan nomor kartu tanda pengenal yang ia miliki. Dari database tersebut kita bisa mengetahui beberapa data-data seseorang seperti alamat rumah dan kantor, nomor telepon rumah dan kantor, tempat tanggal lahir, jumlah anggota keluarga, medical record, criminal record, dll. Sehingga database terpusat ini sangat membantu mencegah terjadinya kejahatan atau penipuan yang akan dilakukan oleh seseorang.

Sebagai contoh ialah pada suatu restoran yang memiliki delivery service dan terhubung dengan database pusat. Suatu hari seorang laki-laki menelepon untuk memesan makanan dengan delivery service dan seorang pelayan restoran menerima telepon tersebut. Saat mengangkat telepon, pelayanan restoran langsung menanyakan nama serta nomor kartu identitas dari laki-laki tersebut. Laki-laki itupun menjawab bahwa ia bernama Ardito dengan nomor kartu tanda pengenal 0661-245316410. Dari nama dan kartu tanda pengenal tersebut pelayan resto tersebut langsung mengetahui data-data milik Ardito, tanpa Ardito menyebutkan data-data pribadinya. Untuk itu, saat Ardito akan memesan menu yang berupa sate dan gulai kambing, pelayan resto tersebut langsung menanyakannya kepada Ardito apakah Ardito ingin menggganti menu yang dipesannya dengan menu lainnya seperti ayam bakar dengan sayuran cap jay. Ardito gantian bertanya kepada pelayan resto tersebut. Ia bertanya mengapa ia tidak disarankan memesan menu sate dan gulai kambing. Pelayan restopun menjawab alasan Ardito tidak disarankan memesan menu sate dan gulai kambing karena dari data medical record yang ada pada database tercatat bahwa baru seminggu yang lalu Ardito dirawat di rumah sakit karena penyakit darah tinggi disertai fertigo. Arditopun langsung setuju dengan saran yang diberikan pelayan resto tersebut dan mengganti menu makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya saat ini. Ardito juga mengucapkan terima kasih kepada pelayan resto karena telah diingatkan. Dari contoh di atas kita bisa mengambil manfaat dengan adanya sistem database terpusat. Namun di samping terdapat sisi positif dari sistem database terpusat ini, juga terdapat sisi lain yang negatif yakni terganggunya privasi seseorang.

Selain mobil otomatis dan database terpusat, di tahun 2030 nanti seluruh passport di seluruh negara di dunia telah dilengangkapi dengan facial recognition. Bentuknya seperti passport sekarang namun di dalam kertas passport bagian tengah tersebut tertanam sebuah microchip. Mikrochip ini mampu menyimpan foto, nama jenis kelamin, tanggal lahir, kewarganegaraan, nomor passport, serta tanggal kadaluarsa passport. Passport tersebut lalu dihubungkan facial recognition technology sehingga dapat memaksimalkan fungsinya yakni untuk mengidentifikasi wajah seseorang. Facial Recognition System merupakan sebuah aplikasi computer yang dapat mengidentifikasi dan memverifikasi seseorang secara otomatis melalui digital image atau video frame dari database yang berisi jutaan gambar. Selain dapat dihubungkan dengan microchip passport juga dapat dihubungkan dengan kamera CCTV yang ada di bandara. Sehingga dengan adanya facial recognition ini dapat mencegah terjadinya penipuan identitas. Tidak ada lagi buronan atau teroris yang bisa kabur ke luar negeri.

Di tahun 2030 pula, keyboard dan mouse yang merupakan alat untuk berinteraksi dengan komputer sudah jarang ditemukan. Terdapat perkembangan teknologi informasi dalam area HCI (Human Computer Interaction). Sehingga dalam berinteraksi dengan komputer manusia telah menggunakan suara serta gerakan dan sentuhan. Berinteraksi dengan komputer melalui suara dapat dilakukan cukup dengan berbicara saja. Kita langsung memberikan instruksi kepada computer secara lisan dan secara otomatis komputerpun akan mengenali instruksi tersebut. Selain itu kita juga dapat berinteraksi dengan komputer melalui gerakan serta sentuhan.

Masih di tahun 2030, segala sesuatu mulai dikerjakan oleh robot. Sebagai contoh adalah seorang tukang pemotong rumput yang digantikan peranannya oleh robot. Sedangkan tukang pemotong rumput itulah yang mengkontrol robot tersebut.

Dengan melihat gambaran teknologi informasi yang ada pada tahun 2030 telah terdapat perubahan yang signifikan. Perubahan tersebut tentunya akan membawa kita semua ke dalam kehidupan yang lebih baik. Pekerjaan yang kita lakukan menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga dapat menghasilkan suatu produktivitas yang tinggi. Namun tidak dapat dipungkiri di sisi lain juga terdapat sisi negatifnya.

Dari adanya perubahan teknologi informasi tersebut terdapat pergeseran antara hubungan manusia dengan teknologi informasi, yaitu ketika sebuah kondisi dimana manusia menjadi bergantung pada teknologi informasi. Harus dipastikan bahwa manusialah yang tetap memegang kunci dalam membuat keputusan. Maka dari itu ”Being Human” untuk menjadi manusia yang manusiawi.


Gisha Navitasari (L2H007029)

Template by:
Free Blog Templates